Selasa, 01 April 2014

ANEH

Banyak hal kontroversi di negara ini sehingga banyak pula hal menggelitik untuk dibahas, contohnya:
1.   TKI/TKW

Beberapa pekan ini banyak perbincangan tentang SAVE SATINAH. TKW yang mau dihukum mati. Kok banyak banget sih TKI yang sering jadi pemberitaan mau dihukum mati? Tapi masih aja banyak yang daftar jadi TKI? Ini aneh lho. Ga mungkin kan orang tiba-tiba dipukul kalo ga ada penyebabnya? kecuali orang yang punya kelainan jiwa. Masa iya majikan para TKI/TKW kelainan jiwa semua? kan ga mungkin.
Ada asap pasti ada apinya. Seharusnya ini jadi suatu topik yang mesti di investigasi, ditilik ke akar permasalahannya oleh pemerintah. Jangan-jangan memang TKI/TKW nya yang ngeselin, misal: ga punya basic bahasa negara tersebut, disuruh majikan ambil gelas malah ngambil selang air. Diperkosa? Masa sering banget kejadian, atau memang pakaian TKW tersebut terbuka sehingga menggoda? Who Knows. Sebisa mungkin jangan makan mentah-mentah” pemberitaan media. Ini salah satu link mengenai TKI/TKW undercover:

Solusi: SDM TKI/TKW diperketat. Pelatihan bahasa, pembelajaran IQ, EQ, dan SQ harus seimbang, pengawasan kualitas lembaga penyalur, dan perketat kelegalitasan para TKI/TKW. Salah satu sumber devisa kan?

2.   PENGEMIS

Kasian sih sama pengemis dan orang-orang disable yang meminta dikasihani di jalanan. Tapi kok dari tahun ke tahun makin banyak aja jumlah pengemis di Indonesia? FYI, sekitar tahun 2013, saya pernah liat sewaktu lagi naik kereta, suatu rumah dipinggir rel memasang spanduk bertuliskan “Lowongan Pekerjaan: PENGEMIS, PENGAMEN...”  Tren baru pekerjaan? Wow.
Kalo udah tau gini, masih mau ngasih pengemis di jalanan? KASIAN? Masih kasian sama para artis jalanan yang bersandiwara? Masih sehat bugar, butuh dikasihani? TANPA usaha terus dapet uang? Lalu negara ini jadi negara pengemis? Semakin kita ngasih, semakin ngemis jadi lahan pekerjaan yang brilian bagi artis-artis penadah tangan jalanan ini. Jadi makin banyak tuh penyewaan bayi.
Kalo mau ongkang-ongkang kaki aja, ya buatlah bisnis yang passive income. Udah banyak kok yang ngajarin/buku yang ngebahas bikin bisnis tanpa modal. Berhasil tuh. Ga punya uang buat beli buku? Ya baca aja di toko bukunya, banyak kan buku jadi sample yang dibuka plastiknya...  takut diusir? Cari toko buku yang punya integritas  dan komitmen baik yang berprinsip: Costumer is number ONE (believe me, you’ll never gonna be kicked out). Ga mau? Yaudah ke perpustakaan daerah aja. Males? Yaudah belajar dari pelaku bisnisnya langsung/lewat tv/radio/cd,dll. Masih ga mau juga? bendera kuning aja dah...
Sekarang udah banyak yayasan dan lembaga yang mengelola para tuna wisma, disable, fakir miskin dan sebagainya. Banyak para disable yang masih berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya dengan bekerja. Itulah orang-orang yang perlu diapresiasi. Jika memang ingin bersedekah, bersedekahlah kepada orang-orang yang memang membutuhkan bukan orang-orang yang “sengaja kekurangan”. Ini kutipan artikel tentang pandangan Islam terhadap profesi peminta-minta dikutip dari kompasiana:
Pandangan Syariat
Banyak dalil yang menjelaskan haramnya meminta-minta dengan menipu dan tanpa adanya kebutuhan mendesak, serti hadits berikut: “Barang siapa meminta-minta kepada orang lain tanpa adanya kebutuhan, maka seolah-olah dia makan bara api” Shahih, HR. Ahmad (IV/165)
“Seseorang senantiasa meminta-minta kepada orang lain sehingga ia akan datang pada hari Kiamat dalam keadaan tidak ada sekerat dagingpun di wajahnyaMuttafaqun alaihi, HR. Bukhari (no:1474) dan Muslim (no:1040[103])
# Orang-orang yang Dibolehkan Mengemis:Rasulullah Shallallahu alaihi Wa sallam bersabda: “Wahai Qabishah! Sesungguhnya meminta-minta itu tidak halal, kecuali bagi salah satu dari tiga orang:
(1) seseorang yang menanggung hutang orang lain, ia boleh meminta-minta sampai ia melunasinya, kemudian berhenti
 
(2) seseorang yang ditimpa musibah yang menghabiskan hartanya, ia boleh meinta-minta sampai ia mendapat sandaran hidup 
(3) seseorang yang ditimpa kesengsaraan hidup sehingga ada tiga orang berakal dari kaumnya mengatakan, ’si fulan telah ditimpa kesengsaraan hidup’, ia boleh minta-minta sampai mendapatkan sandaran hidup.Meminta-minta untuk selain hal itu, wahai Qabishah! Adalah haram, dan orang  yang memakannya adalah memakan yang haram” Shahih, HR. Muslim (no:1044)” –Kompasiana
          SOLUSI: Jangan ngasih pengemis, apalagi yang badannya masih segar bugar

        3. PEMILU


     PARTAI BANYAK BANGET! Ini kenapa sih semua orang pengen jadi pemimpin? Toh kita adalah pemimpin diri kita sendiri yang akan mempertanggungjawabkan segala yang kita perbuat selama masih hidup. Tiap partai berusaha menjatuhkan partai lainnya. Supportif dong. Kapan negara ini jadi negara yang benar-benar bersatu? Kenapa sih kita ga bekerjasama aja untuk buat negara ini jadi maju?
Caleg juga banyak banget, terus kita disuruh milih tapi ga kenal sama yang dipilih. Caleg yang terpilih sedari dulu juga belum bener-bener becus ngedukung/berjuang buat rakyat. Yang ada selama ini, beberapa oknum makan uang rakyat *yang lainnya belum ketauan aja*, mentingin diri sendiri dengan alih-alih “ingin memperjuangkan rakyat”. Kampanye Capres menghabiskan biaya milyaran sampai ada parpol yang terkena sangkut kasus Century. Ingin kemajuan yang merata di tiap daerah, tapi semuanya numpuk di Jakarta. Pemerintahan pindah aja tuh ke kalimantan atau papua, pulaunya lumayan besar. Politik itu sebenernya bersih, oknumnya aja yang kotor. Kapan para anggota legislatif ini bener-bener memperjuangkan rakyat, rela ga tidur pas rapat demi rakyat? Sedih :(
Solusi: Buat partai maksimal 5 aja. Terus kita pilih deh mana partai yang paling cocok. Kita dukung partai yang kita pilih. Kita dukung pemerintah yang udah kita pilih. Terus kita fokus untuk majuin bangsa. Bangga sama bangsa. Biar jadi bangsa yang independen, yang ga diremehin terus sama bangsa lain.


DI DUNIA INI KITA CUMA SEMENTARA